salam

selamat datang ke blog saya , tulisan-tulisan kecil seputar manusia dalam dunia kerja , pendidikan dan keluarga dapat anda ikuti di blog ini. semoga bermanfaat buat para pembaca

Rabu, 16 Februari 2011

Hypnotherapy & Hypno-Birthing sebagai Teknik Komunikasi Terapeutik Bidan-Pasien

Komunikasi antara bidan & pasien nampaknya urusan sederhana, namun dari komunikasi inilah citra bidan dibangun dan kepercayaan pasien terhadap bidan akan terbentuk. Bagi para bidan di Aceh, teknik hipnoterapi & hipnobirthing ini mungkin merupakan sesuatu yang baru? Namun tidak demikian halnya di daerah lain. Teknik ini justru cukup menantang dan menarik untuk dikaji & dikembangkan. Hypnotherapy merupakan suatu istilah yang akhir-akhir ini sering kita dengar. Mulai istilah hypnosis panggung , komunikasi maupun terapi/pengobatan dengan menggunakan metode hypnosis .
Meskipun hypnosis sudah sangat tua bahkan sejak awal peradaban manusia, namun penelitian hypnosis secara ilmiah dimulai oleh Franz Anton Mesmer (dokter di Wina) yang melakukan praktek terapi sugesti dengan dasar sifat alamiah magnetisme hewani manusia. Ia beranggapan bahwa pasiennya sembuh karena mendapat transfer magnetisme hewani darinya . Teknik ini akhirnya dikenal dengan nama Mesmerisme.
Selanjutnya Elliotson (1791-1868) banyak mengembangkan mesmerisme dalam dunia anestesi yang diikuti oleh James Esdaille. Namun meskipun Esdaille (1808 – 1859) telah menggunakan mesmerisme dalam ribuan pembedahan minor dan 300-an pembedahan mayor, pada akhirnya setelah nitrous oxide dan ether ditemukan di tahun 1846 apa yang dilakukan oleh Esdaille & Elliotson dianggap telah menyimpang dari dunia kedokteran.

HYPNOSIS & HYPNOTHERAPY ??
Hypnosis merupakan sebuah kondisi pikiran pada saat fungsi analitis logis pikiran direduksi sehingga membuat individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (sub-conscious/unconcious), yang tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup. Individu yang berada pada kondisi “hypnotic trance” lebih terbuka terhadap sugesti dan dapat dinetralkan dari berbagai rasa takut berlebih (phobia), trauma ataupun rasa sakit. Hypnosis merupakan pemendekan dari istilah James Braid's (1795-1860) "neuro-hypnotism", yang berarti "tidurnya sistem syaraf". Pada awalnya Braid menemukan bahwa pemfokusan pandangan mata (eye fixation) mengakibatkan suatu kondisi rileks. Pada awalnya Braid menggunakan sitilah neuropnology dari bahasa Yunani yang artinya nervous sleep. Akhirnya ia ambil nama dewa tidur dalam mitologi Yunani yaitu hypnos dan kemudian dikenal dengan istilah Hypnosis.
Adapun hypnotherapy dikatakan sebagai sebuah terapi yang menggunakan hypnosis sebagai sarana untuk mencapai pikiran bawah sadar pasien/klien. Beberapa ilmuwan mengatakan bahwa hypnotherapy menstimulir otak untuk melepaskan neurotransmiter, zat kimia yang terdapat di otak, encephalin dan endhorphin yang berfungsi untuk meningkatkan mood sehingga dapat merubah penerimaan individu terhadap sakit atau gejala fisik lainnya. Hypnotherapy juga digunakan untuk memodifikasi perilaku klien, emosi, sikap, kebiasaan disfungsional, kecemasan, sakit sehubungan stress, manajemen rasa sakit, motivasi, dan pengembangan pribadi. Tokoh yang amat dikenal dalam dunia Hypnotherapy yaitu Milton H. Erickson (1901 – 1980), kehebatan Milton Erickson di dunia psikoterapi setara dengan Freud. Dalam sejarah hidupnya Erickson memiliki banyak keterbatasan seperti buta warna, agak tuli dan disleksia serta pernah sakit polio sebanyak 2 kali. Erickson mengembangkan teknik sugesti tidak langsung dan non otoriter serta membangun potensi klien agar dapat menggunakan sumber daya yang dimilikinya sendiri untuk memecahkan masalah mereka sendiri.
GELOMBANG OTAK
Profesor John Gruzelier, seorang pakar psikologi di Caring Cross Medical School, London mengemukakan tentang jalannya proses hypnotherapi dengan cara menginduksi otak dengan memprovokasi otak kiri agar non aktif dan memberikan kesempatan kepada otak kanan untuk mengambil kontrol atas otak secara keseluruhan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat otak fokus pada suatu hal secara monoton menggunakan suara dengan intonasi datar (seolah-olah tidak ada hal penting yang perlu diperhatikan). Mekanisme kerja hypnotherapy sangat terkait dengan aktifitas otak. Aktifitas otak beragam menurut kondisi yang dipantau melalui gelombang otak Berikut beberapa jenis gelombang otak ”
• Beta (14 – 25 Hz) normal : Atensi , kewaspadaan, sigap, pemahaman, pada kondisi yang lebih tinggi diasosiasikan dengan kecemasan, ketidaknyamanan, kondisi lawan/lari
• Alpha (8 – 13 Hz) meditatif : Relaksasi, pembelajaran super, fokus relaks, kondisi trance ringan, peningkatan produksi serotonin, kondisi pra-tidur, meditasi, awal mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
• Theta (4-7 Hz) meditatif : Tidur bermimpi (tidur REM/Rapid Eye Movement), peningkatan produksi catecholamines (sangat vital untuk pembelajaran dan ingatan), peningkatan kreatifitas, pengalaman emosional, berpotensi terjadinya perubahan sikap, peningkatan pengingatan materi yang dipelajari, hypnogogic imagery, meditasi mendalam, lebih dalam mengakses pikiran bawah sadar (unconscious)
• Delta (0,5 – 3 Hz) tidur yang lelap/dalam : Tidur tanpa mimpi, pelepasan hormon pertumbuhan, kondisi non fisik, hilang kesadaran pada sensasi fisik, akses ke pikiran bawah sadar (unconscious) dan memberikan sensasi yang sangat mendalam ketika diinduksi dengan Holosinc
HYPNOTHERAPY DASAR
Hypnotherapy dasar dimulai dengan hypnosis dasar yang terdiri dari beberapa tahapan yaitu :
a. Pre-Induksi / Sugestibility Test : Menurut Stanford Hypnotic Susceptibility Scale, manusia terbagi 3 kelompok yaitu yang memiliki imajinasi tinggi sehingga mudah dihipnosis sebanyak 10 % , moderat 85 % dan yang sulit dihipnosis sebanyak 5 %. Uji ini dilakukan dengan beberapa teknik antara lain : Muscular Training, Arm Raising & Falling Test, Catalepsy of the eyes dll
b. Induksi : Induction adalah sarana utama untuk membawa seorang untuk berpindah dari Conscious Mind ke Sub Conscious Mind.Secara sederhana, Verbal Induction adalah suatu rangkaian sugesti yang dibawakan secara persuasif, sehingga membawa seorang klien berpindah dari Conscious Mind ke Sub Conscious Mind. Beberapa teknik induksi antara lain : Flying Hand, pendulum, Body Rocking, Progressive Relaxation dll
c. Deepening : Konsep dasar dari Deepening ini adalah membimbing pasien/klien untuk berimajinasi melakukan sesuatu kegiatan atau berada di suatu tempat yang mudah dirasakan oleh subyek. Rasa mengalami secara dalam ini akan membimbing subyek memasuki Trance Level lebih dalam. Untuk pengecekan gunakan Depht Level test
d. Sugesti : Setelah pasien memasuki trance yang dalam maka diberikan suatu sugesti berupa kalimat saran yang disampaikan kea lam bawah sadar pasien /klien. Sugesti yang diharapkan tetap berlaku atau dapat menjadi “nilai baru” bagi pasien/klien walaupun telah disadarkan dari “Tidur Hypnosis” disebut dengan Post Hypnotis Suggestion (PHS). PHS tidak akan bertahan lama bilamana tidak sesuai atau bertentangan dengan nilai dasar dari Client. Dalam Hypnotherapy, PHS merupakan bagian yang sangat penting, karena merupakan inti dari tujuan Hypnotherapy, dan seorang terapis harus dibekali pengetahuan mengenai kejiwaan dan psikosomatis untuk dapat memberikan PHS secara benar. PHS yang salah dalam proses Hypnotherapy akan berakibat fatal dan dapat menimbulkan traumatik baru.
e. Termination : suatu tahapan untuk mengakhiri proses Hypnosis. Konsep dasar Termination adalah memberikan sugesti atau perintah agar seorang Client tidak mengalami kejutan psikologis ketika terbangun dari “tidur Hypnosis”.Standar dari proses Termination adalah membangun sugesti positif yang akan membuat tubuh seorang Client lebih segar dan relaks, kemudian diikuti dengan regresi beberapa detik untuk membawa Client ke kondisi normal kembali.
HYPNO-BIRTHING
Melahirkan secara alami banyak diidamkan kaum perempuan. Teknik Hypnobirthing merupakan suatu paradigma baru dalam membantu proses tersebut melalui suatu relaksasi yang dalam , pola pernapasan lambat dan petunjuk cara melepaskan endorfin dari dalam tubuh (relaksan alami tubuh) yang memungkinkan calon ibu menikmati proses kelahiran yang aman, lembut, cepat dan tanpa proses pembedahan.
Buku Childbirth Without Fear yang ditulis oleh pakar ginekologi Dr. Grantly Dick-Read tahun 1944 dan dikembangkan oleh Marie Mongan, pendiri HypnoBirthing Institute mengajarkan kepada calon ibu untuk memahami dan melepaskan Fear-Tension-Pain Syndrome yang seringkali menjadi penyebab kesakitan dan ketidaknyamanan selama proses kelahiran. Dalam teknik ini akan dieksplorasi bahwa rasa sakit adalah hal yang wajar dan dibutuhkan saat melahirkan normal. Saat perempuan yang melahirkan terbebas dari rasa takut, otot-otot di tubuhnya termasuk otot rahim akan mengalami relaksasi, yang akan membuahkan proses kelahiran yang lebih mudah dan bebas stres. Dalam beberapa kasus, tahapan proses kelahiran juga menjadi lebih pendek, mengurangi kelelahan selama perjuangan melahirkan bayi dan ibu akan tetap segar, penuh energi setelah melahirkan.
PENUTUP
Mencoba sesuatu yang relatif baru membutuhkan persiapan dan tekad serta komitmen untuk mengasahnya. Mau belajar , ayo !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar