Sepintas
gedung bercat merah jambu itu biasa saja. Bangunan tahun 80-an seluas lebih
kurang 500 meter kubik diatas tanah yang luasnya hampir dua hektar memang bukan
apa-apa. Bahkan bangunan tersebut terkesan sangat kecil dan menjadi hanya menarik karena warna catnya
yang sangat kontras dengan warna hijau pohon-pohon dan rerumputan yang ada
di sekelilingnya. Dari kejauhan terlihat
perempuan tengah baya melangkah anggun dengan baju kurung warna pink dan
sanggul sederhana. Di wajahnya nampak tegang dan lelah terlihat ada sesuatu
yang sangat serius yang tengah dipikirkannya. Perempuan ini berjalan menuju
ruang tengah gedung tersebut dan ternyata di ruang tengah gedung tersebut telah
berkumpul sekitar seratusan lebih perempuan muda dengan wajah yang elok rupa.
“Terus terang aku sangat gerah
dengan pemberitaan media akhir-akhir ini
tentang diriku” Ujar perempuan tengah baya itu
“Aku adalah ratumu, ratu nuswantara
yang diberi tugas cukup berat untuk kemenangan kaum kita” tambahnya
Tak terdengar kembali suaranya, ia
hanya bergumam sesaat untuk kemudian diam, diikuti oleh ratusan perempuan muda
di sekelilingya yang serentak diam tak mengeluarkan sepatah kata bahkan sebutir
huruf pun dari mulutnya. Seorang perempuan berseragam hitam pekat masuk ke
ruangan dan membagi-bagi semacam
fotocopy dokumen untuk seluruh isi
ruangan. Semua terdiam dan sangat serius membaca dokumen tersebut kemudian
mereka serentak berdiri mengikuti ajakan ‘pimpinannya’.
Komunitas
“Putrie Mawar” adalah komunitas hitam, komunitas alam gelap yang didisain
menjadi bagian dari sebuah grand design
kekuatan gelap dunia dengan menggunakan perempuan-perempuan muda yang cantik
dan cerdas yang menganut agama ‘materi’ dan menyembah dewa
‘uang’. Perempuan muda yang rapuh imannya menjadi sasaran empuk untuk direkrut
komunitas “Putrie Mawar” . Sebagai bukti masuk anggota komunitasnya akan diikat dengan perjanjian dunia gelap yang
katanya seumur hidup mereka. Anggota
Komunitas ini terdiri dari berbagai
profesi terhormat seperti politisi, pengusaha,
pendidik, wartawati, akuntan, dokter, psikolog, konsultan, arsitek , artis dan profesi lainnya. Tampilan luar anggota
komunitas ini terlalu lentur sehingga ia akan mengikuti bentuk, warna bahkan aroma dimana lingkungan mereka berada. Ketika mendapat tugas di kota Saga maka ia
akan mengenakan baju encim, kepang rambut dan bicara bahasa melayu campur
mandarin sedikit agar sesuai dengan adat dan budaya kota Saga yang mayoritas
penduduknya masih keturunan dewi Kuan im. Utusan Kota Saga dipilihlah Rani. Rani ditugaskan mengendalikan Kota Saga dengan
selubung profesi pengusaha. Rani berhasil meyakinkan Bapak Manajer Kota untuk
melegalkan lokalisasi, memberi ijin Pusat Kasino dan beberapa Diskotik. Rani ,
menjadi sosok perempuan pengusaha yang sukses di mata penduduk Kota Saga. Rani
adalah The Second Woman yang menyetir
Bapak Manajer kota. Sesuai dengan
falsafah alam gelap, Rani benar-benar The
econd woman yang tak hanya bermitra
dalam dunia kerja namun juga menjadi
teman luar dalam bagi sang Manajer Kota. Rani telah menggandaikan hidupnya
dengan penguasa kegelapan, sehingga setiap jengkal tubuh dan jiwa Rani telah
tergadai. Ketika Rani meneguk “bir
maksiat” dan mengunyah “bangkai kebejatan” saat itu derajat Rani terjun bebas
ke titik nadir paling rendah sebagai manusia yang tak mensyukuri kemanusiaannya.
Rani dan Manajer Kota menjadi pasangan iblis
yang menjual paket dunia gelap dalam kemasan modern. Kota Saga menjadi
Kota iblis dengan misi meng’iblis’kan manusia.
Pada
level yang lebih kompleks, kita lihat penampilan Palupi. Perempuan cantik, gesit dan genit ini mendapat tugas yang
lebih ribet dibanding Rani. “Palupi, tugasmu di Distrik Surau” Tegas perempuan
tengah baya yang memimpin komunitas itu. Perempuan tengah baya yang sering
dipanggil “Bundo Putrie” ini adalah
perempuan yang mampu menampilkan maskulinitas dan feminitasnya secara tepat.
Sehingga ketika ia berhadapan dengan anggota komunitasnya, ia lebih menampilkan
ketegasan maskulin meskipun penampilannya sangat feminin. Kebaya dan sanggul
adalah kostum kebesarannya, dan tak ada yang dapat menyangkal kalau itu memang
feminin. Distrik Surau dipimpin oleh
Direktur Distrik yang bernama Argo. Palupi masuk sebagai seorang konsultan IT
yang cerdas. Ia hadir di setiap acara pak Argo, ia dekati, ia layani, ia
taklukkan hati dan tubuh Argo dengan kemolekan
rupa dan tubuhnya. Seluruh Kepala
bagian di Distrik itu tak hanya tunduk pada Argo melainkan juga tunduk pada
Palupi. Mereka bak kerbau dicucuk hidung, jika
berada di depan Palupi. Argo pun mata gelap, kekuasaan hitam benar-benar telah merasuk pada dirinya.
Berbagai proyek ia serahkan bulat-bulat pada Palupi . Palupi, berhasil
menjadikan dirinya The Second Woman
di Distrik Surau. Ia menjadi sangat terkenal, bahkan lebih terkenal dari Nyonya
Argo sekalipun.
“Kita ini perempuan-perempuan
pilihan, kita dipilih oleh penguasa kegelapan untuk menjadi The Second Woman” tegas Bundo Putrie pada anggota
komunitas Putrie Mawar
“Kita ini dipilih untuk menemani
siapapun yang memiliki kekuasaan di seantero Nuswantara ini” tambahnya.
The Second Woman, perempuan kedua dia belakang layar
kekuasaan Nuswantara telah ada sejak dahulu. Perempuan kedua ini dapat berujud
manusia sejati yang benar-benar paham akan hakekat dirinya sebagai manusia dan
mahluk sang Maha Pencipta. Perempuan kedua tipe ini biasanya hadir sebagai
pendatang yang sah dengan sebuah ikatan perkawinan, dia yang biasa disebut
dengan “madu” atau isteri kedua. Perempuan tipe ini bisa dibenci bisa juga
disayang. Meski dikotomis yang ekstrim terjadi dalam realita , namun tak jarang
perempuan tipe ini menjadi “penyelamat” ekonomi maupun politik seorang
laki-laki. Yah………..dapat kita survey betapa banyaknya isteri kedua yang
kemudian menjadi manajer bisnis suami atau bisnis keluarga. Atau betapa banyak
isteri kedua yang kemudian menjadi manajer kampanye atau manajer politik sang
suami.TheSecond Woman tipe ini hadir
dengan latar cahaya putih yang sama sekali tak ada kaitan dengan komunitas
Putrie Mawar.
The Second Woman yang direkrut oleh
komunitas Putrie Mawar berujud manusia setengah iblis atau bahkan iblis itu
sendiri yang hadir dengan topeng manusia. Bagaimana mitos Nyai Rara
Kidul dalam kekuasaan raja-raja di tanah
Zawa. Sang Nyai yang selalu mendampingi sang raja manakala sang raja
kirab keliling kerajaan, atau bahkan sang Nyai yang hadir ketika raja duduk di
singgasananya. Kekuasaan gelap telap merayapi singgasana para raja tanah Zawa
dan secara diam-diam juga memasuki tampuk kekuasaan modern tak hanya di tanah
Zawa namun juga di seisi kepulauan Nuswantara.
Hening
suasana Rumah ber cat warna pink itu. Anggota komunitas sering menyebutnya
dengan nama Griya Jambon (Griya = rumah, Jambon = pink). Keheningan yang
mencekam itu pecah oleh suara Muna. “Bundo, aku menyatakan mundur dari
komunitas ini” tegas Muna, gadis 25 tahun yang telah bergabung dengan komunitas
ini selama 3 tahun terakhir. Muna adalah gadis cerdas yang berasal dari
keluarga terhormat. Ayah bundanya adalah pasangan dokter yang sukses di sebuah
kota . Muna menyelesaikan pendidikan kedokterannya dalam usia yang masih sangat
muda yaitu 22 tahun. Muna direkrut oleh komunitas ini melalui sosok Runi yang
sebelum perekrutan telah menjdi sahabat Cyber Muna. Runi berhasil mencuci otak
Muna perlahan namun pasti. Logika Muna mulai rapuh dan digantikan oleh fantasi
jahanam yang disusupkan oleh Runi secara sistematis. Muna kemudian menjadi
anggota komunitas ini dengan tugas khusus menyusup di kalangan dokter. Hal yang
paling kejam dilakukan oleh Muna yaitu menyusupkan suatu jenis obat khusus
dengan kedok sebuah pabrik farmasi besar. Obat ini sesungguhnya adalah obat
yang digunakan untuk meredusir kemanusiaan. Dalam jngka panjang, manusia yang
mengkonsumsi obat ini akan semakin kehilangan kemanusiaannya. Nafsu hewaninya
akan makin liar, rasa malu dan gelisah jika berbuat salah makin sirna. Manusia
pengkonsumsi obat ini akan menjadi penguasa-penguasa kejam, koruptor jahat,
penikmat free-sex, penjahat sadis dan sejenisnya. Muna cantik berubah menjadi
dewi iblis yang liar dan kejam.
Pernyataan
kemunduran Muna mengejutkan Bundo Putrie dan anggota komunitas lainnya. Bundo
Putrie menawarkan sesuatu yang spektakuler pada Muna.
“Muna, aku harap kau berpikir sejuta
kali sebelum meluncurkan kata-kata itu” tegasnya
“Muna, tetaplah di komunitas kita.
Aku akan jadikan dirimu Bundo muda dengan daerah kekuasaan di Asita Timur. Kamu
mampu dan kamu menguasai bahasa Asita Timur dengan baik” bujuknya
“Kamu muda, cerdas, cantik dan telah
menunjukkan dedikasi dan pengabdianmu pada sang iblis raja kita.Kamu berhak
mendapat promosi” papar Bundo Putrie
sekali lagi.
Muna hanya diam, ia jawab dengan
kata-kata diplomatis bahwa ia akan pikirkan sekali lagi.
Sejak itu penjagaan terhadap Muna makin ketat, ia makin sulit
bergerak karena setiap jengkal
langkahnya selalu diikuti . Pada satu sisi Muna tetaplah anggota Komunitas ini
namun pada sisi yang lain ia menjadi sosok asing yang dicurigai oleh seluruh
anggota komunitas. Muna tetap dengan aktivitasnya. Ia bangun pagi, berjalan,
berlari menapaki setiap jengkal aktivitas yang telah diskenariokan untuknya. Bukanlah seorang Muna kalau ia hanya berhenti
menjadi robot pengikut Iblis. Sebenarnya cahaya putih merambahi jiwanya ketika
ia bertugas dalam sebuah konferensi dengan para dokter sebulan yang lalu. Muna
dengan perannya sebagai manajer sebuah perusahaan farmasi dipertemukan oleh
takdir dengan sosok seorang dokter yang ustadh. Dokter Fahmi namanya.
“Saya Fahmi, presentasi ibu Muna
luar biasa” demikian puji dokter Fahmi dengan tulus
Kata-kata yang singkat dan lugas
dari mulut seorang laki-laki muslim yang cerdas seperti Fahmi ternyata mampu
meluncurkan sejuta panah asmara di hati Muna. Kata-kata itu juga yang ternyata
mampu melunturkan kekuasaan iblis di hatinya. Bara api iblis yang selama ini
membara di setiap tetes darah Muna berubah total menjadi tetes madu iman yang
pelan-pelan merembesi seluruh aliran darahnya. Jatuhkah Muna ? tidak, ia justru menyelam dalam beningnya
iman. Cinta dua insan yang muncul secara spontan benar-benar karena karunia
Illahi menjadi sebuah kekuatan dahsyat yang menghantar Muna mereguk nikmat
khusnul khatimah. Muna bertekad mundur dari komunitas Iblis itu, ia siap
menerima lamaran Fahmi. Suami yang diantar oleh taqdir illahi untuknya. Fahmi
tak tahu menahu tentang komunitas iblis lengkap dengan tetek bengeknya. Bagi
Dokter Fahmi, Ibu Muna Khairani, MA adalah seorang perempuan muda yang cerdas,
cantik dan punya leadership itu saja.
“Muna, siapkah mendampingiku seumur
hidup kita di dunia dan InsyaAllah dalam kehidupan kita kekal di akhirat kelak”
tegas Fahmi ketika menyampaikan keseriusannya untuk melamar Muna.
“Bang Fahmi, insyaAllah aku siap
bersamamu menyelam lautan bahagia dan duka di dunia maupun di kehidupan yang
kekal kelak. Bergandeng , melangkah, menyimak, mendengar, mengecap, menghirup setiap
noktah takdir senantiasa bersama. Aku ikhlas bang menerimamu” Jawab Muna
mantap.
Dokter Fahmi, sosok dokter spesialis
yang masih melajang di usianya yang 35 tahun merasa sejuk mendengar kata-kata
Muna bak tetes air di tengah teriknya
padang pasir.
Muna Khairani menjemput taqdirnya,
ia berhasil lari dari komunitas iblis itu entah bagaimana caranya. Allah swt
benar-benar sayang pada hambaNya dan mengembalikan jiwa yang telah lama membara
di bara api iblis kembali tenang dan sujud pada sang Khaliq.
“Wahai jiwa yang tenang kembalilah
kepada Tuhanmu dengan ridha dan diridhai. Masuklah ke dalam kelompok
hamba-hamba-Ku dan masuklah ke dalam surga-surgaKu” (Qur’an, Surat Al Fajr : 27-30)
Siapapun yang jiwanya belum tenang
dan belum memperoleh nur Illahiyah maka akan sangat sulit untuk diajak kembali
ke fitrah Rabb-nya. Jiwa yang buta, tuli dan bisu akibat terlalu banyaknya
kotoran dan najis kebodohan,
kemungkaran, kedurhakaan yang menutupi mata, telinga dan mulutnya sehingga
kesuciannya sirna. Alhamdulillah Muna telah menjemput kembali fitrahnya, sebuah
hidayah.
Bundo
Putrie berang, salah satu anak didik kesayangannya lari entah kemana rimbanya.
Media makin meluas meliput dan penasaran dengan sosok Bundo Putrie. Bundo
Putrie , sang iblis betina yang kepanasan dan kegerahan dan terjebak sendiri dalam sepak terjang
iblisnya. Di tepi danau , Muna dan Fahmi berbulan madu. Bersama, berikrar
setia, berkarya membangun umat, berharap mendapat keturunan yang sholeh dan
sholehah. Kapasitas mencintai dan dicintai antara Muna dan Fahmi membuktikan
bahwa teori psikologi cinta itu benar
dan perkawinan adalah satu muara kebahagiaan. Cinta sejati adalah
kekuatan yang berenergi. Cinta sejati adalah tetesan cinta Illahi yang hanya
dikaruniakan kepada hamba-hambanya yang terpilih. Wallahu’alam
(Iboih-Batoh, 26 - 29 Oktober 2013)